To Each His Own / Chotto Ima Kara Shigoto Yamete Kuru

Japanese: ちょっと今から仕事やめてくる
Director: Izuru Narushima
Writer: Emi Kitagawa (novel), Kumi Tawada, Izuru Narushima
Producer: Morio Amagi
Cinematographer: Junichi Fujisawa
Assistant Director: Shozo Katashima
Release Date: May 27, 2017
Runtime: 114 min.
Genre: Drama
Distributor: Toho
Language: Japanese
Country: Japan

Rating : 3 / 5
- r e v i e w -


Judul Jepang dari film ini cukup menjelaskan inti dari keseluruhan cerita. "Chotto Ima kara Shigoto Yamete Kuru", Sebentar, aku akan berhenti dari pekerjaanku". Sebutan "black company" sering sy dengar di dorama2. Istilah ini setau sy mengacu pada perusahaan yang memperlakukan karyawannya kaya budak, dipaksa lembur tanpa bayaran. Power-Hara jg jadi salah satu isu yang bikin pengen bunuh diri.

Kerja di perusahaan semacam itu, Aoyama Takashi sesungguhnya udah lelah. Melamun dalam capek di pinggir rel, tanpa ia sadari tubuhnya hampir jatuh. Untungnya, ada yang menarik dirinya. Dia adalah Yamamoto, seorang laki misterius yang ngaku2 temen SD-nya. Berbeda dengannya, Yamamoto orangnya santai, banyak ketawa dan suka kasih tips2 golden ways salesman. Meski sempet terpengaruh dan mulai semangat, gak lama buat Takashi untuk kembali down setelah ada insiden di kerjaannya. Belum lagi masih ada misteri tentang siapa Yamamoto (yg ky stalker) ini sebnrnya.

Ini film ttg pentingnya harapan (plus bumbu2 bromance). Intinya, pekerjaan mmg penting, tp bukanlah segalanya. Selama masih hidup, masih ada harapan buat terus berjuang. Kalau memang tempat kerjamu dah ga bnr dan kaya neraka, bahkan setelah kamu usaha, keluar gak akan membuat dunia berakhir. Apalagi kl kamu masih punya org2 yg mengasihimu (ada 1 scene yg bikin ingat ortu 😭). Kira-kira itu psn yang saya tangkep. Menyemangati org2 yang mengalami tekanan serupa dengan Takashi.

Pesannya bagus, meski bbrp dialog terasa banyak kejunya. Tapi yang paling bikin ga sreg adalah ending penyelesaian masalahnya yang tekesan terlalu gampang dan instan (plus bumbu2 bromance). Karena nyatanya, setelah keluar dari perusahaan, saya lebih prefer lihat Takashi berjuang cari kerja baru drpd nyusul2 yamamoto.  Kalaupun dia masih dlm pencarian, ya gapapa. Akan lebih realistis, krn yang penting bukan dia dapet pekerjaan br atau gak, tapi cara pandang dia tentang hidup udah berubah. Sekian. 

by : JDC Member (Hidde)

To Each His Own (2017) Japanese Movie Review

To Each His Own / Chotto Ima Kara Shigoto Yamete Kuru

Japanese: ちょっと今から仕事やめてくる
Director: Izuru Narushima
Writer: Emi Kitagawa (novel), Kumi Tawada, Izuru Narushima
Producer: Morio Amagi
Cinematographer: Junichi Fujisawa
Assistant Director: Shozo Katashima
Release Date: May 27, 2017
Runtime: 114 min.
Genre: Drama
Distributor: Toho
Language: Japanese
Country: Japan

Rating : 3 / 5
- r e v i e w -


Judul Jepang dari film ini cukup menjelaskan inti dari keseluruhan cerita. "Chotto Ima kara Shigoto Yamete Kuru", Sebentar, aku akan berhenti dari pekerjaanku". Sebutan "black company" sering sy dengar di dorama2. Istilah ini setau sy mengacu pada perusahaan yang memperlakukan karyawannya kaya budak, dipaksa lembur tanpa bayaran. Power-Hara jg jadi salah satu isu yang bikin pengen bunuh diri.

Kerja di perusahaan semacam itu, Aoyama Takashi sesungguhnya udah lelah. Melamun dalam capek di pinggir rel, tanpa ia sadari tubuhnya hampir jatuh. Untungnya, ada yang menarik dirinya. Dia adalah Yamamoto, seorang laki misterius yang ngaku2 temen SD-nya. Berbeda dengannya, Yamamoto orangnya santai, banyak ketawa dan suka kasih tips2 golden ways salesman. Meski sempet terpengaruh dan mulai semangat, gak lama buat Takashi untuk kembali down setelah ada insiden di kerjaannya. Belum lagi masih ada misteri tentang siapa Yamamoto (yg ky stalker) ini sebnrnya.

Ini film ttg pentingnya harapan (plus bumbu2 bromance). Intinya, pekerjaan mmg penting, tp bukanlah segalanya. Selama masih hidup, masih ada harapan buat terus berjuang. Kalau memang tempat kerjamu dah ga bnr dan kaya neraka, bahkan setelah kamu usaha, keluar gak akan membuat dunia berakhir. Apalagi kl kamu masih punya org2 yg mengasihimu (ada 1 scene yg bikin ingat ortu 😭). Kira-kira itu psn yang saya tangkep. Menyemangati org2 yang mengalami tekanan serupa dengan Takashi.

Pesannya bagus, meski bbrp dialog terasa banyak kejunya. Tapi yang paling bikin ga sreg adalah ending penyelesaian masalahnya yang tekesan terlalu gampang dan instan (plus bumbu2 bromance). Karena nyatanya, setelah keluar dari perusahaan, saya lebih prefer lihat Takashi berjuang cari kerja baru drpd nyusul2 yamamoto.  Kalaupun dia masih dlm pencarian, ya gapapa. Akan lebih realistis, krn yang penting bukan dia dapet pekerjaan br atau gak, tapi cara pandang dia tentang hidup udah berubah. Sekian. 

by : JDC Member (Hidde)

No comments: